Serang-03/11/2010. Adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau sudah terlihat lewat Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau terhitung sejak akhir September lalu. Sekalipun belum meletus, aktivitas gunung bisa menimbulkan bahaya. Dari data seismograf di Pos Pemantau Gunung Anak Gunung Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Serang, Banten, telah terjadi 649 aktivitas kegempaan berupa gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal, letusan, hembusan, dan tremor. Jumlah itu meningkat signifikan jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Menurut Kepala sub Bidang Pengamatan Gunung BMKG Agus Budianto, aktivitas anak Krakatau tidak memiliki siklus tertentu. Menurut dia, pada tahun 2001 anak Krakatau sempat meletus, lalu berlanjut pada tahun 2007. “Tahun 2010 beraktivitas lagi. Nggak jelas siklusnya. Makanya kita monitoring terus,” tambahnya. Agus meminta masyarakat di sekitar lokasi tidak panik. Sebab, jarak antara gunung hingga ke perumahan warga cukup jauh. “Anak Krakatau dari pantai Lampung dan Pantai Carita itu 40 Km. Kalau di sekitarnya kosong sama sekali,” tutupnya.
Petugas pemantau mengimbau warga dan wisatawan agar tidak mendekat ke lokasi gunung api dalam radius dua kilometer. Cuaca buruk turut menghalangi pemantauan yang dilakukan petugas untuk mengamati kondisi gunung api tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar